Pengeboman bus Poso 2004

Pengeboman bus Poso 2004
LokasiIndonesia Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia
Tanggal13 November 2004
09:15 atau 09:20 (WITA)
SasaranMinibus yang diparkir di pasar kota Poso
Jenis serangan
Ledakan bom
Korban tewas
6 orang
Korban luka
3 orang
PelakuKemungkinan besar Militan Islam lokal
Bagian dari sebuah serial tentang
Penganiayaan Gereja
Katolik di era modern
Kekaisaran Romawi
Kekaisaran Bizantium
  • Demonstrasi Maspero
  • Eksodus Asiria dari Irak
  • Para Martir Jepang
  • Perang Cristero
  • Iniquis afflictisque
  • Acerba animasi
  • Santo-Santa
  • José Sánchez del Río
  • Anti-klerikalisme di Meksiko
  • Miguel Pro
  • Para Martir Perang Saudara Spanyol
  • Teror Merah
  • Dilektissima Nobis
  • Para Martir Turon
  • Para Martir Daimiel
  • Bartolomé Blanco
  • Innocencio Maria Imakulata
  • José María dari Manila
  • 233 Martir Spanyol
  • 498 Martir Spanyol
  • 522 Martir Spanyol
  • Penganiayaan Nazi terhadap Gereja Katolik di Jerman
  • Mit Brennender Sorge
  • Alfred Delp
  • Alois Grimm
  • Rupert Mayer
  • Bernhard Lichtenberg
  • Maks Josef Metzger
  • Karl Leisner
  • Erich Klausener
Kekerasan agama di Nigeria
  • James Coyle
  • Know Nothing
  • The Menace
  • Undang-Undang Pendidikan Wajib Oregon
    • Pierce v. Society of Sisters
  • Kerusuhan nativis Philadelphia
  • Kerusuhan Biara Ursulin
  • Pembakaran gereja Kanada tahun 2021
 Portal Katolik
  • l
  • b
  • s

Pengeboman bus Poso 2004 adalah serangan yang terjadi di Sulawesi Tengah, Indonesia, pada 13 November 2004. Serangan ini menargetkan sebuah bus yang melakukan perjalanan menuju ke desa yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, Silanca. Bom yang berjenis bahan peledak yang disempurnakan ini, meledak pada pukul 09:15 WITA, saat minibus ini sedang berhenti di pasar kota Poso.[1] Enam orang tewas dan tiga lainnya terluka karena ledakan.[2][3] Saksi kemudian melaporkan bahwa ada tiga orang yang terlibat dalam serangan ini. Dua orang tersangka ditahan, tetapi kemudian dibebaskan.[2][3]

Serangan

Berdasarkan laporan polisi, saksi melihat tiga orang yang bekerja sama untuk meletakkan sebuah benda misterius di dalam minibus yang parkir dekat dengan pasar tradisional (juga berjarak 50 meter dari kantor polisi) di Poso, kemudian mereka pergi.[1][4][4] Seorang pria menanam bahan tersebut, sementara dua orang wanita bertugas sebagai pengintai.[5] Benda tersebut, yang rupanya merupakan bahan peledak, meledak sekitar pukul 09:15 WITA, membunuh tiga penumpang yang diketahui beragama Protestan dengan seketika, sedangkan tiga orang yang lain meninggal karena luka yang cukup parah di rumah sakit;[1] mereka melakukan perjalanan dari desa asal mereka yang didominasi oleh agama Kristen, Sepe menuju kota kecil terdekat Tentena.[3] Waktu penyerangan bertepatan dengan jam sibuk di pasar untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri yang akan digelar minggu depan.[4]

Motif penyerangan tidak diketahui. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Widodo Adi Sutjipto mendeskripsikan serangan ini sebagai tindakan terorisme, yang didahului oleh banyak serangan lain dalam setahun sebelum serangan yang menyebabkan 25 orang tewas.[5] Pada 19 November 2004, dua tersangka pria ditangkap atas serangan ini[5] setelah pelarian dua orang ini dari lokasi pada saat kejadian. Pada akhirnya, dua orang ini dilepaskan tanpa dijerat hukuman.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d "Bomb kills five in Indonesia". The Age. Associated Press. 13 November 2004. Diakses tanggal 23 July 2011. 
  2. ^ a b Sangadji, Ruslan (21 November 2004). "Two Poso men released, no link to terror bomb found". The Jakarta Post. Diakses tanggal 23 July 2011. 
  3. ^ a b c "Bomb against minibus in Poso, two young men detained". Asia News. 19 November 2004. Diakses tanggal 23 July 2011. 
  4. ^ a b c Nirang, Grace (13 November 2004). "Bomb in Central Indonesia's Sulawesi Kills Three, Police Says". Bloomberg. Diakses tanggal 23 July 2011. 
  5. ^ a b c "Indonesia nabs two bomb suspects". New Straits Times. AFP. 20 November 2004. Diakses tanggal 23 July 2011.