Kamp konsentrasi Auschwitz

50°02′09″N 19°10′42″E / 50.03583°N 19.17833°E / 50.03583; 19.17833Dikenal karenaHolokausLetakPolandia yang diduduki JermanDibangun olehIG FarbenDioperasikan olehJerman Nazi dan SchutzstaffelKomandanLihat daftarFungsi awalBarak tentaraBeroperasiMei 1940 – Januari 1945TahananTerutama Yahudi, bangsa Polandia, Romani, tawnaan perang SovietJumlah tahananKurang lebih 1.3 juta[2]Jumlah tahanan tewasKurang lebih 1.1 juta[2]Dibebaskan olehUni Soviet, 27 Januari 1945Tahanan terkenalTahanan Auschwitz: Adolf Burger, Edith Eger, Anne Frank, Viktor Frankl, Imre Kertész, Maximilian Kolbe, Primo Levi, Fritz Löhner-Beda, Irène Némirovsky, Tadeusz Pietrzykowski, Witold Pilecki, Liliana Segre, Edith Stein, Simone Veil, Rudolf Vrba, Alfréd Wetzler, Elie Wiesel, Else Ury, Eddie Jaku, Władysław BartoszewskiBuku terkenal
Situs webauschwitz.org/en/Nama resmiAuschwitz Birkenau, Kamp konsentrasi dan Pemusnahan Jerman Nazi (1940–1945)JenisBudayaKriteriaviDitetapkan1979 (sidang ke-3)No. referensi31RegionEropa dan Amerika Utara

Kamp konsentrasi Auschwitz[a] (bahasa Jerman: Konzentrationslager Auschwitz, pelafalan [kɔntsɛntʁaˈtsi̯oːnsˌlaːɡɐ ˈʔaʊʃvɪts] ; juga KL Auschwitz atau KZ Auschwitz) adalah kompleks kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan yang dioperasikan oleh Jerman Nazi di Polandia yang diduduki Jerman semasa Perang Dunia II dan Holokaus.[3] Kompleks tersebut berisikan lebih dari 40 kamp, termasuk Auschwitz I, kamp utama (Stammlager) di Oświęcim; Auschwitz II-Birkenau, kamp konsentrasi dan pemusnahan yang dilengkapi kamar gas; Auschwitz III-Monowitz, kamp kerja milik perusahaan kimia IG Farben; dan puluhan subkamp lainnya.[4] Kamp-kamp tersebut menjadi lokasi utama penerapan kebijakan Solusi Akhir Nazi atas persoalan Yahudi.

Jerman memicu Perang Dunia II dengan menyerbu Polandia pada bulan September 1939. Schutzstaffel (SS) kemudian mengubah sebuah barak tentara di Auschwitz I menjadi kamp tahanan perang.[5] Tahanan politik yang pertama kali dipindahkan ke Auschwitz umumnya adalah warga Polandia. Dalam dua tahun pertama, mayoritas tahanan Auschwitz adalah warga Polandia.[6] Pada bulan Mei 1940, para pelaku kriminal Jerman dibawa ke kamp dan dijadikan sebagai pengurus kamp, yang memulai kekejaman terhadap para tahanan. Para tahanan tersebut dipukuli, disiksa, dan dieksekusi karena alasan sepele. Pembantaian dengan gas beracun pertama kali dilakukan terhadap tahanan Soviet dan Polandia di blok 11 Auschwitz I kira-kira bulan Agustus 1941.

Pembangunan Auschwitz II dimulai sebulan kemudian, dan dari tahun 1942 sampai akhir 1944, para Yahudi dari seluruh penjuru Eropa yang diduduki Jerman diangkut dengan kereta barang ke kamar gas di Auschwitz. Dari 1,3 juta tahanan yang dikirim ke Auschwitz, 1,1 juta di antaranya tewas. Jumlah korban meliputi 960.000 Yahudi (865.000 di antaranya langsung digas saat tiba di kamp), 74.000 warga Polandia non-Yahudi, 21.000 orang Romani, 15.000 tawanan perang Soviet, dan kira-kira 15.000 korban lainnya.[7] Korban yang tidak dibunuh dengan gas beracun tewas akibat kelaparan, kelelahan, penyakit, pengeksekusian, atau dipukuli. Korban lainnya juga tewas akibat eksperimen medis.

Dari 802 tahanan yang berupaya melarikan diri, hanya 144 yang berhasil. Pada tanggal 7 Oktober 1944, dua satuan Sonderkommando yang beranggotakan para tahanan pengurus kamar gas melancarkan pemberontakan, tetapi gagal. Setelah kamp dibebaskan dan Holokaus berakhir, hanya 789 personel Schutzstaffel yang diadili.[8] Sejumlah personel SS dieksekusi, termasuk pemimpin kamp Rudolf Höss. Kegagalan Sekutu yang tidak cepat bertindak setelah menerima laporan awal mengenai pembantaian massal masih diperdebatkan sampai saat ini.

Sewaktu Tentara Merah Uni Soviet hampir tiba di Auschwitz pada bulan Januari 1945, SS memaksa sebagian besar penghuni kamp untuk melakukan kirab kematian ke kamp-kamp di Jerman dan Austria. Tentara Soviet tiba di Auschwitz pada tanggal 27 Januari 1945, hari yang kelak diperingati sebagai Hari Peringatan Holokaus Internasional sejak tahun 2005. Berpuluh-puluh tahun setelah perang, para penyintas seperti Primo Levi, Viktor Frankl, dan Elie Wiesel menulis memoar mengenai pengalaman mereka, dan Auschwitz menjadi simbol utama Holokaus. Pada tahun 1947, Polandia mendirikan Museum Negara Auschwitz-Birkenau di lokasi Auschwitz I dan II. Pada tahun 1979, lokasi tersebut dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Auschwitz menjadi lokasi pembantaian massal terbesar dalam sejarah yang dilakukan di satu tempat.[9][10]

Latar belakang

Auschwitz I, II, and III

Menurut Richard J. Evans, ideologi Nazisme menggabungkan unsur "kebersihan ras", eugenika, antisemitisme, pan-Jermanisme, dan perluasan wilayah.[11] Adolf Hitler dan Partai Nazi didera keinginan kuat untuk menyelesaikan "persoalan Yahudi".[12] Tidak lama setelah Nazi berkuasa di Jerman pada tahun 1933, tindakan kekerasan terhadap Yahudi Jerman menjadi hal lumrah,[13] dan sejumlah undang-undang diberlakukan untuk mengecualikan Yahudi dari berbagai profesi, termasuk pegawai negeri dan profesi hukum.[b]

Maraknya pencelaan dan tekanan ekonomi mendorong Yahudi untuk pindah dari Jerman. Bidang usaha milik Yahudi tidak diperbolehkan memasuki pasar, dilarang beriklan di surat kabar, dan dibatalkan kontraknya oleh pemerintah.[15] Pada tanggal 15 September 1935, Reichstag mengesahkan Undang-Undang Nuremberg. Undang-undang tersebut juga mengatur mengenai Hukum Kewarganegaraan Reich, yang mendefinisikan warga negara Jerman adalah orang-orang "berdarah Jerman atau terkait yang dibuktikan melalui perilaku mereka yang bersedia dan layak untuk melayani Rakyat dan Reich Jerman dengan setia", serta Hukum Perlindungan Darah dan Kehormatan Jerman, yang melarang orang-orang "berdarah Jerman atau terkait" menikah dan berhubungan di luar nikah dengan orang Yahudi.[16]

Ketika Jerman menyerbu Polandia pada bulan September 1939, yang memicu Perang Dunia II, Hitler menitahkan agar para pemimpin dan kaum cendekia Polandia dihabisi.[17] Wilayah di selingkungan Auschwitz direbut oleh Reich Jerman, mulai dari Gau Silesia dan Gau Upper Silesia pada tahun 1941.[18] Kamp di Auschwitz dibangun pada bulan April 1940, awalnya untuk digunakan sebagai kamp pengasingan bagi tahanan politik Polandia. Pada tanggal 22 Juni 1942, Jerman menginvasi Uni Soviet untuk memperluas wilayah jajahannya.[19] Pembunuhan dengan gas beracun pertama kali dilakukan terhadap sekelompok tawanan perang Soviet di Auschwitz kira-kira bulan Agustus 19941.[20] Pada akhir 1941, babak pertama Holokaus dimulai dengan dibunuhnya 500.000–800.000 tahanan Yahudi Soviet melalui penembakan massal oleh satuan Einsatzgruppen, tentara Jerman, dan kolaborator setempat.[21] Dalam Konferensi Wannsee di Berlin pada tanggal 20 Januari 1942, Reinhard Heydrich menguraikan Solusi Akhir atas Persoalan Yahudi kepada para petinggi Nazi,[22] dan sejak awal 1942, puluhan kereta barang mengangkut Yahudi dari seluruh penjuru Eropa yang diduduki Jerman ke kamp pemusnahan di Polandia, yakni Auschwitz, Bełżec, Chełmno, Majdanek, Sobibór, dan Treblinka. Sebagian besar tahanan langsung dihabisi dengan gas beracun ketika tiba di kamp.[23]

Kamp

Auschwitz I

Pembangunan

Auschwitz I, 2013 (50°01′39″N 19°12′18″E / 50.0275°N 19.2050°E / 50.0275; 19.2050 (Auschwitz I))
Auschwitz I, 2009; pusat penerimaan tahanan Auschwitz I saat ini menjadi pusat penerimaan pengunjung di Museum Negara Auschwitz-Birkenau.[24]
Bekas pusat penerimaan tahanan, gedung paling kiri dengan deretan cerobong asap adalah dapur kamp.
Foto udara kamp konsentrasi Auschwitz yang memperlihatkan kamp Auschwitz I, 4 April 1944

Auschwitz I merupakan bekas kamp Perang Dunia I yang kemudian digunakan sebagai barak tentara Polandia. Kamp tersebut dijadikan sebagai kamp utama (Stammlager) dan pusat tata usaha kompleks kamp. Auschwitz I berjarak Lima-puluh kilometer (31 mi) di sebelah barat daya Kraków. Lokasi tersebut pertama kali diusulkan sebagai kamp pengasingan bagi tahanan Polandia pada bulan Februari 1940 oleh Arpad Wigand, inspektur Sicherheitspolizei (polisi keamanan) dan wakil Erich von dem Bach-Zelewski, Kepala SS dan Polisi Tertinggi di Silesia. Richard Glücks, kepala Inspektorat Kamp Konsentrasi, mengirim Walter Eisfeld, mantan komandan kamp konsentrasi Sachsenhausen di Oranienburg, Jerman, untuk memeriksa kelayakan lokasi kamp.[25] Auschwitz memiliki luas kira-kira 1.000 meter (3.300 ft) panjang dan lebar 400 meter (1.300 ft),[26] yang memiliki 22 bangunan bata, delapan di antaranya berlantai dua. Lantai dua ditambahkan ke bangunan lain dan delapan blok baru dibangun pada tahun 1943 .[27]

Reichsführer-SS Heinrich Himmler, panglima SS, menyetujui lokasi kamp pada bulan April 1940 atas rekomendasi Obersturmbannführer-SS Rudolf Höss dari inspektorat kamp. Höss mengawasi pembangunan kamp dan menjabat sebagai komandan kamp perdana. Tiga puluh tahanan pertama tiba pada tanggal 20 Mei 1940 dari kamp Sachsenhausen. Para tahanan Jerman tersebut adalah "penjahat profesional" (Berufsverbrecher), yang dijuluki dengan "hijau" (Grünen), sesuai dengan warna lencana pada baju tahanan mereka. Para grünen dijadikan sebagai pengurus kamp, dan kerap melakukan kekerasan terhadap tahanan kamp, terutama pada tahanan Polandia, sampai peran mereka digantikan oleh tahanan politik.[28] Tahanan pertama di Auschwitz adalah Bruno Brodniewicz, yang diberi nomor urut 1. Ia ditunjuk menjadi Lagerälteste (tetua kamp). Tahanan lainnya diberi tugas sebagai kapo atau pengawas blok.[29]

Pemindahan massal pertama

Pemindahan massal tahanan pertama kali terjadi tanggal 14 Juni 1940. Para tahanan, yang terdiri dari tahanan politik Polandia, termasuk Yahudi dan imam Katolik, tiba di Auschwitz dari Tarnów, Polandia. Para tahanan tersebut diberi nomor urut 31 sampai 758.[c] Dalam sebuah surat bertanggal 12 Juli 1940, Höss memberi tahu Glücks bahwa penduduk setempat adalah "orang Polandia fanatik yang siap melakukan segala cara untuk melawan prajurit SS yang mereka benci".[31] Pada akhir 1940, SS menyita lahan seluas 40 kilometer persegi (15 mil persegi) di sekeliling kamp untuk membangun "zona kepentingan" (Interessengebiet), yang diawasi oleh SS, Gestapo, dan polisi setempat.[32] Pada bulan Maret 1941, 10.900 tahanan dipenjarakan di kamp Auschwitz, sebagian besarnya adalah warga Polandia.[26]

Sewaktu pertama kali tiba di Auschwitz, para tahanan yang tidak dikirim langsung ke kamar gas akan didaftarkan di pusat penerimaan tahanan, yang lokasinya berada di dekat gerbang bertuliskan Arbeit macht frei (bekerja membebaskanmu). Di sana, para tahanan akan ditato, dicukur, didisinfeksi, dan diberi seragam penjara bermotif garis. Pusat penerimaan tersebut dibangun antara tahun 1942 dan 1944, yang awalnya dilengkapi dengan pemandian, binatu, dan 19 kamar gas untuk menyelisik pakaian. Pusat penerimaan tahanan Auschwitz I kelak menjadi pusat penerimaan pengunjung Museum Negara Auschwitz-Birkenau.[24]

Krematorium I dan pengegasan pertama

Krematorium I, difoto pada tahun 2016, dibangun kembali setelah perang[33]

Pembangunan krematorium I dimulai di Auschwitz I pada akhir Juni atau awal Juli 1940.[34] Pada awalnya, Krematorium I tidak dimaksudkan sebagai tempat pembunuhan massal, melainkan untuk mengkremasi para tahanan yang dieksekusi atau tewas di kamp tersebut. Krematorium I dipergunakan dari bulan Agustus 1940 sampai Juli 1943, dan kemudian ditutup sesudah dibangunnya krematorium baru di Auschwitz II.[35] Pada bulan Mei 1942, tiga pemanggang dipasang di Krematorium I, yang secara keseluruhan mampu membakar 340 jenazah dalam waktu 24 jam.[36]

Pengujian pertama menggunakan gas beracun terjadi kira-kira bulan Agustus 1941. Atas instruksi Rudolf Höss, Lagerführer Karl Fritzsch membunuh sekelompok tawanan perang Soviet dengan melemparkan kristal Zyklon B ke dalam sel bawah tanah mereka di blok 11 Auschwitz I. Rombongan kedua yang terdiri dari 600 tawanan perang Soviet dan kira-kira 250 tahanan Polandia digas pada tanggal 3–5 September.[37] Kamar mayat kemudian juga diubah menjadi kamar gas yang mampu menampung sedikitnya 700-800 orang.[36][d] Zyklon B dijatuhkan ke dalam kamar gas melalui celah di langit-langit.[36]

Pemindahan massal pertama Yahudi

Para sejarawan berbeda pendapat mengenai tanggal kedatangan kereta pengangkut Yahudi pertama di Auschwitz. Pada Konferensi Wannsee di Berlin tanggal 20 Januari 1942, para pimpinan Nazi menguraikan rencana mengenai Solusi Akhir secara halus.[38] Menurut Franciszek Piper, komandan Auschwitz Rudolf Höss memberikan keterangan yang tidak selaras di persidangannya. Piper mengutarakan bahwa pemusnahan dimulai pada bulan Desember 1941, Januari 1942, atau sebelum didirikannya kamp perempuan pada bulan Maret 1942.[39] Dalam buku Kommandant in Auschwitz, Piper menulis: "Pada musim semi 1942, pemindahan pertama Yahudi, yang semuanya untuk dimusnahkan, tiba dari Silesia Hulu."[40] Menurut Danuta Czech, Pada tanggal 15 Februari 1942, pengangkutan Yahudi dari Beuthen, Silesia Atas (Bytom, Polandia), tiba di Auschwitz I dan langsung dikirim ke kamar gas.[e][42] Pada tahun 1998, seorang penyintas bersaksi bahwa kereta api tersebut berisi "para perempuan dari Beuthen".[f] Saul Friedländer berpendapat bahwa para Yahudi Beuthen berasal dari kamp kerja Organisasi Schmelt dan dianggap tidak layak lagi untuk bekerja.[44] Menurut Christopher Browning, pemindahan Yahudi yang tidak layak bekerja untuk dikirim ke kamar gas di Auschwitz sudah dilakukan sejak musim gugur 1941.[45] Bukti atas pernyataan tersebut dan pemindahan pada bulan Februari 1942 dipertentangkan oleh Nikolaus Wachsmann pada tahun 2015.[46]

Menurut Danuta Czech, kira-kira tanggal 20 Maret 1942, kereta api yang mengangkut Yahudi Polandia dari Silesia dan Zagłębie Dąbrowskie diarahkan langsung dari stasiun ke kamar gas di Auschwitz II yang baru mulai difungsikan.[47] Pada tanggal 26 dan 28 Maret, para Yahudi dari Slovakia yang diangkut dengan dua kereta api didaftarkan sebagai tahanan di kamp perempuan untuk dijadikan sebagai buruh paksa. Pemindahan tersebut merupakan pengangkutan Yahudi pertama yang diatur oleh departemen IV B4 (biro Yahudi) Biro Utama Keamanan Reich, yang dikepalai oleh Adolf Eichmann.[g] Pada tanggal 30 Maret, kereta api yang mengangkut Yahudi Prancis tiba di Auschwitz.[48] Proses "penyeleksian", ketika para tahanan yang baru tiba diseleksi untuk bekerja atau dibantai di kamar gas, mulai dilakukan pada bulan April 1942 dan dilakukan secara rutin sejak bulan Juli. Piper mengungkapkan bahwa hal tersebut membuktikan makin meningkatnya kebutuhan Jerman akan tenaga kerja. Tahanan yang dianggap tidak layak untuk bekerja dibunuh dengan gas beracun tanpa perlu didaftarkan sebagai tahanan lebih dulu.[49]

Muncul perbedaan pendapat mengenai berapa banyak tahanan yang digas di Auschwitz I. Perry Broad, seorang prajurit Unterscharführer-SS, bersaksi bahwa "gerombolan tahanan demi tahanan lenyap di krematorium Auschwitz [I]".[50] Menurut kesaksian Filip Müller, salah seorang Sonderkommando di Auschwitz I, puluhan ribu Yahudi dari Prancis, Belanda, Slovakia, Silesia Hulu dan Yugoslavia, serta dari ghetto Theresienstadt, Ciechanów, dan Grodno, dibunuh di sana.[51] Sebaliknya, sejarawan Jean-Claude Pressac memperkirakan hampir 10.000 tahanan dibunuh di Auschwitz I.[50] Tahanan terakhir yang digas di Auschwitz I pada bulan Desember 1942 adalah 400 anggota Sonderkommando Auschwitz II, yang dipaksa menggali dan membakar sisa-sisa kuburan massal kamp tersebut, yang diperkirakan berisi lebih dari 100.000 jenazah.[52]

Auschwitz II-Birkenau

Pembangunan

Gerbang Auschwitz II-Birkenau dari dalam kamp, 2007
Lokasi yang sama, Mei/Juni 1944, dengan gerbang kamp di latar belakang. Proses "Seleksi" terhadap Yahudi Hungaria untuk bekerja paksa atau dibunuh di kamar gas. Dari Album Auschwitz, difoto oleh Erkennungsdienst
Gerbang dengan reruntuhan kamp di latar belakang, 2009

Selepas mengunjungi Auschwitz I pada bulan Maret 1941, Himmler memerintahkan agar kamp tersebut diperluas.[53] Peter Hayes mengungkapkan bahwa pada tanggal 10 Januari 1941, gerakan perlawanan terselubung Polandia memberi tahu pemerintah Polandia yang sedang dalam pengasingan di London: "kamp konsentrasi Auschwitz mampu menampung kira-kira 7.000 tahanan saat ini, dan akan dibangun lagi untuk menampung kira-kira 30.000 tahanan."[54] Pembangunan Auschwitz II-Birkenau, yang dinamai Kriegsgefangenenlager (kamp tawanan perang) pada cetak birunya, dimulai pada bulan Oktober 1941 di Brzezinka, kurang lebih tiga kilometer dari Auschwitz I.[55] Sesuai dengan rencana pembangunan awalnya, Auschwitz II akan terdiri dari empat sektor (Bauabschnitte I–IV), masing-masing sektor berisi enam subkamp (BIIa–BIIf), yang dilengkapi gerbang dan pagar di masing-masing kamp. Dua sektor pertama selesai dibangun (sektor BI awalnya merupakan kamp karantina), sedangkan pembangunan sektor BIII dimulai pada tahun 1943, tetapi dihentikan pada bulan April 1944, dan rencana pembangunan BIV akhirnya dibatalkan.[56]

Seorang arsitek Sturmbannführer-SS bernama Karl Bischoff ditunjuk sebagai kepala konstruksi pembangunan kamp.[53] Sesuai dengan anggaran awal sebesar RM 8,9 juta, seyogianya tiap barak menampung 550 tahanan, tetapi kemudian diubah menjadi 744 per barak, sehingga kamp tersebut mampu menampung 125.000 tahanan sekaligus, bukannya 97.000.[57] Auschwitz II memiliki 174 barak, masing-masing barak berukuran 35,4 x 11,0 m (116 x 36 ft), yang dibagi menjadi 62 bilik berukuran 4 m2 (43 sq ft). Bilik-bilik tersebut dibagi lagi menjadi beberapa "tenggeran", yang awalnya untuk menampung tiga tahanan tetapi kemudian ditambah menjadi empat tahanan. Lantaran sempitnya ruang pribadi yang hanya seluas 1 m2 (11 sq ft) untuk tidur dan menaruh barang-barang, para tahanan tidak memiliki "ruang minimum yang dibutuhkan untuk hidup".[58]

Selagi barak-barak tersebut sedang dibangun, para tahanan dipaksa untuk menempatinya. Selain bekerja, para tahanan juga harus mengikuti seruan berkumpul yang lama pada malam hari. Akibatnya, sebagian besar tahanan di BIb (kamp laki-laki) tewas karena hipotermia, kelaparan, atau kelelahan pada bulan-bulan pertama.[59] Kira-kira 10.000 tawanan perang Soviet tiba di Auschwitz I antara tanggal 7 dan 25 Oktober 1941,[60] tetapi pada 1 Maret 1942 hanya 945 yang tersisa. Para tahanan tersebut dipindahkan ke Auschwitz II,[41] dan di sana kebanyakan dari mereka tewas pada bulan Mei.[61]

Krematorium II–V

Kamar gas pertama di Auschwitz II mulai dioperasikan pada bulan Maret 1942. Kira-kira tanggal 20 Maret, pemindahan Yahudi Polandia yang dikirim oleh Gestapo dari Silesia dan Zagłębie Dąbrowskie tiba di Auschwitz II. Para tahanan tersebut diangkut dari stasiun kereta Oświęcim dan langsung diarahkan ke kamar gas di Auschwitz II. Jenazah para tahanan tersebut kemudian dikuburkan di lapangan kosong terdekat.[47] Kamar gas terletak di sebuah bangunan yang oleh para tahanan dinamai dengan "rumah merah kecil" (atau disebut bunker 1 oleh SS), sebuah pondok bata yang diubah menjadi kamar gas, jendelanya ditutup dengan bata dan empat ruangannya diubah menjadi dua kamar tertutup, pintunya bertuliskan "Zur Desinfektion" ("ruang disinfeksi"). Pondok bata kedua, yang disebut "rumah putih kecil" atau bunker 2, juga diubah menjadi kamar gas dan mulai dioperasikan pada bulan Juni 1942.[62] Sewaktu Himmler mengunjungi kamp pada tanggal 17 dan 18 Juli 1942, ia menyaksikan proses seleksi Yahudi dari Belanda, pembunuhan massal di kamar gas bunker 2, dan melihat-lihat lokasi pembangunan Auschwitz III, pabrik baru milik IG Farben yang sedang dibangun di Monowitz.[63] Pemanfaatan bunker 1 dan 2 dihentikan pada musim semi 1943 sehubungan dengan dibangunnya krematorium baru, tetapi bunker 2 kembali digunakan pada bulan Mei 1944 untuk membantai Yahudi Hungaria. Bunker 1 dirobohkan pada tahun 1943 dan bunker 2 pada bulan November 1944.[64]

Pembangunan krematorium II dan III direncanakan memiliki ruang pemanggang berukuran 30 x 1.124 m (98 x 3.688 ft) di lantai dasar, dan kamar ganti bawah tanah berukuran 4.943 x 793 m (16.217 x 2.602 ft), serta kamar gas berukuran 30 x 7 m (98 x 23 ft). Kamar ganti dilengkapi dengan bangku kayu yang disusun di sepanjang dinding dan susuh bernomor untuk menggantung pakaian. Dari ruangan tersebut, para korban akan digiring melewati koridor sempit sepanjang lima meter yang mengarah ke ruangan tempat pintu kamar gas berada. Kamar gas tersebut bercat putih, di langit-langitnya terpasang pipa yang menyerupai kepala pancuran.[65] Daya tampung harian krematorium (berapa banyak jenazah yang bisa dibakar dalam 24 jam) adalah 340 jenazah di krematorium I, 1.440 di krematorium II dan III, dan 768 di krematorium IV dan V.[66] Pada bulan Juni 1943, keempat krematorium tersebut dioperasikan sekaligus, tetapi krematorium I tidak lagi digunakan sejak bulan Juli 1943. Dengan demikian, daya tampung harian seluruh krematorium berkurang menjadi 4.416. Meskipun demikian, diperkirakan tiga sampai lima jenazah dimuat sekaligus, sehingga Sonderkommando mampu membakar kira-kira 8.000 jenazah sehari. Daya tampung maksimum tersebut tidak sama setiap harinya, dari tahun 1942 sampai 1944, rata-rata 1.000 jenazah dibakar setiap hari.[67]

Auschwitz III–Monowitz

Peta rinci Buna Werke, Monowitz, dan subkamp terdekat

Setelah meninjau sejumlah lokasi untuk membangun pabrik baru yang akan memproduksi Buna-N, sejenis karet sintetis yang berguna bagi kepentingan perang, perusahaan kimia Jerman IG Farben memilih sebuah lokasi di dekat kota Dwory dan Monowitz, kira-kira 7 km (4,3 mi) di sebelah timur Auschwitz I.[68] Pengecualian pajak diberikan bagi perusahaan yang bersedia mengembangkan pabrik di wilayah perbatasan, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Bantuan Fiskal Wilayah Timur, yang disahkan pada bulan Desember 1940. Selain lokasinya dekat dengan kamp konsentrasi yang menyediakan sumber tenaga kerja murah, lokasi tersebut juga dihubungkan oleh jalur kereta api yang memadai ke sumber bahan baku.[69] Pada bulan Februari 1941, Himmler memerintahkan agar penduduk Yahudi di Oświęcim diusir demi memberi ruang bagi pekerja terampil. Seluruh warga Polandia yang mampu bekerja tetap tinggal di kota untuk membangun pabrik, dan para tahanan Auschwitz juga diberdayakan dalam pengerjaan konstruksi tersebut.[70]

Tahanan Auschwitz mulai dipekerjakan di pabrik IG Farben pada bulan April 1941, yang dinamai dengan kawasan industri Buna Werke dan IG-Auschwitz. Rumah-rumah di Monowitz dirobohkan demi membuka lahan bagi pembangunan pabrik tersebut.[71] Pada bulan Mei, akibat kekurangan truk pengangkut, ratusan tahanan mesti bangun pukul tiga pagi dan berjalan kaki bolak-balik dari Auschwitz I menuju pabrik.[72] Muncul kekhawatiran bahwa panjangnya barisan para tahanan kelelahan yang berjalan melewati kota Oświęcim akan menimbulkan kecurigaan dan memperburuk hubungan Jerman-Polandia, alhasil para tahanan diperintahkan untuk bercukur setiap hari, memastikan mereka dalam keadaan bersih, dan disuruh bernyanyi saat berjalan. Sejak akhir Juli, para tahanan diangkut menuju pabrik dengan kereta barang.[73] Lantaran kesulitan memindahkan para tahanan, terutama pada musim dingin, IG Farben akhirnya memutuskan untuk membangun kamp di pabrik tersebut. Rombongan tahanan pertama pindah ke sana pada tanggal 30 Oktober 1942.[74] Kamp tersebut dinamai KL Auschwitz III–Aussenlager (subkamp Auschwitz III), dan kemudian dijadikan sebagai kamp konsentrasi Monowitz.[75] Monowitz adalah kamp konsentrasi pertama yang dibiayai dan dibangun oleh swasta.[76]

Heinrich Himmler (kedua dari kiri) mengunjungi pabrik IG Farben di Auschwitz III, Juli 1942.

Berukuran 270 m × 490 m (890 ft × 1.610 ft), kamp Auschwitz III sedikit lebih luas dari Auschwitz I. Pada akhir 1944, kompleks kamp tersebut memiliki 60 barak berukuran 175 m × 8 m (574 ft × 26 ft), yang masing-masingnya memiliki kamar tidur berisi 56 dipan kayu bertingkat tiga.[77] Petugas SS menerima upah dari IG Farben sebesar 3 sampai 4 Reichsmark jika bekerja selama sembilan sampai sebelas jam sehari.[78] Pada tahun 1943–1944, lebih kurang 35.000 tahanan bekerja di pabrik tersebut, 23.000 tahanan (rata-rata 32 tahanan per hari) tewas akibat kurang gizi, penyakit, dan beban kerja yang berat. Menurut sejarawan Peter Hayes, setelah bekerja selama tiga sampai empat bulan di kamp tersebut, para tahanan "menyusut menjadi kerangka berjalan".[79] Kematian dan pemindahan para tahanan ke kamar gas di Auschwitz II mengurangi hampir seperlima jumlah tahanan setiap bulannya.[80] Kepala pabrik terus-terusan mengancam akan mengirim para tahanan ke kamar gas, dan bau pembakaran jenazah dari krematorium di Auschwitz I dan II sangat tercium kuat di kamp tersebut.[81]

Pabrik IG Farben seharusnya mulai beroperasi pada tahun 1943, tetapi karena kekurangan tenaga kerja dan bahan baku, pengoperasiannya ditunda berulang kali.[82] Sekutu mengebom pabrik tersebut pada tanggal 20 Agustus, 13 September, 18 Desember, dan 26 Desember 1944. Pada tanggal 19 Januari 1945, SS memerintahkan agar lokasi pabrik dipindahkan, dan menyuruh 9.000 tahanan, kebanyakannya adalah Yahudi, melakukan kirab kematian menuju subkamp Auschwitz lainnya di Gliwice.[83] Dari Gliwice, para tahanan diangkut dengan kereta barang terbuka ke kamp konsentrasi Buchenwald dan Mauthausen. 800 tahanan yang tertinggal di Monowitz dibebaskan pada tanggal 27 Januari 1945 oleh Front Ukraina ke-1 dari Tentara Merah.[84]

Subkamp

Sejumlah perusahaan industri Jerman lainnya, seperti Krupp dan Siemens-Schuckert, juga membangun pabrik di lokasi tersendiri.[85] Lebih kurang 28 kamp didirikan di sekitar kawasan industri, masing-masingnya mampu menampung hingga ratusan atau ribuan tahanan.[86] Subkamp tersebut berfungsi sebagai Aussenlager (kamp eksternal), Nebenlager (kamp ekstensi), Arbeitslager (kamp kerja), atau Aussenkommando (kamp detasemen).[87] Subkamp dibangun di Blechhammer, Jawiszowice, Jaworzno, Lagisze, Mysłowice, Trzebinia, dan dekat perbatasan Protektorat Bohemia dan Moravia di Cekoslowakia.[88] Industri yang memiliki kamp satelit di antaranya adalah tambang batu bara, pabrik pengecoran dan industri logam, serta pabrik kimia. Para tahanan juga dipaksa bekerja di sektor kehutanan dan pertanian.[89] Wirtschaftshof Budy, yang terletak di desa Budy, di dekat Brzeszcze, Polandia, dijadikan sebagai subkamp pertanian tempat para tahanan bekerja selama 12 jam sehari di ladang, merawat ternak, dan membuat kompos dengan mencampurkan abu manusia yang berasal dari krematorium dengan tanah dan pupuk kandang.[90] Tindakan menyabotase untuk mengurangi hasil produksi terjadi di sejumlah subkamp, misalnya di Charlottengrube, Gleiwitz II, dan Rajsko.[91] Kondisi hidup di beberapa kamp sangatlah buruk, sehingga kamp-kamp tersebut dianggap sebagai subkamp hukuman.[92]

Kehidupan di kamp

Garnisun SS

Dari Album Höcker (kiri ke kanan): Richard Baer (komandan Auschwitz dari Mei 1944), Josef Mengele (dokter kamp), dan Rudolf Höss (komandan pertama) di Solahütte, sebuah sanggraloka SS di dekat Auschwitz, musim panas 1944.[93]
Gedung komando dan tata usaha, Auschwitz I

Rudolf Höss (lahir 1900)[94] diangkat sebagai komandan pertama Auschwitz setelah Heinrich Himmler memerintahkan pembangunan kamp tersebut pada tanggal 27 April 1940.[95] Höss tinggal bersama istri dan anak-anaknya di sebuah rumah stuko berlantai dua di dekat gedung komando dan tata usaha.[96] Ia menjabat sebagai komandan kamp hingga 11 November 1943,[95] didampingi oleh Josef Kramer sebagai wakilnya.[26] Höss digantikan sebagai komandan oleh Arthur Liebehenschel, ia kemudian bekerja di Biro Utama Bisnis dan Administrasi SS di Oranienburg sebagai direktur Amt DI,[95] jabatan yang menjadikannya sebagai wakil inspektorat kamp.[97]

Richard Baer ditunjuk menjadi komandan Auschwitz I pada tanggal 11 Mei 1944, dan Fritz Hartjenstein mengepalai Auschwitz II dari 22 November 1943, disusul oleh Josef Kramer dari 15 Mei 1944 hingga kamp tersebut ditutup pada bulan Januari 1945. Heinrich Schwarz mengepalai Auschwitz III sejak kamp tersebut diubah menjadi kamp otonom pada bulan November 1943 hingga ditutup.[98] Höss kembali ke Auschwitz antara tanggal 8 Mei dan 29 Juli 1944 sebagai komandan garnisun SS (Standortältester), yang bertugas mengawasi kedatangan Yahudi dari Hungaria. Jabatan tersebut menjadikannya sebagai perwira tertinggi di kamp Auschwitz.[95]

Menurut sejarawan Aleksander Lasik, lebih kurang 6.335 tahanan (6.161 di antaranya laki-laki) dipekerjakan oleh SS di Auschwitz semasa beroperasinya kamp tersebut;[99] 4,2 persen sebagai perwira, 26,1 persen sebagai perwira tanpa komisi, dan 69,7 persen sebagai prajurit.[100] Pada bulan Maret 1941, ada sebanyak 700 penjaga SS, bulan Juni 1942 sebanyak 2.000, dan bulan Agustus 1944 sebanyak 3.342 penjaga. Pada bulan Januari 1945, kira-kira 4.480 laki-laki dan 71 perempuan bekerja sebagai petugas SS di Auschwitz, tingginya jumlah penjaga diduga disebabkan oleh kebutuhan mendesak untuk mengevakuasi kamp.[101] Penjaga perempuan dipanggil dengan sebutan Aufseherinnen-SS (penyelia SS).[102]

Sebagian besar penjaga kamp berasal dari Jerman atau Austria. Seiring berjalannya perang, makin banyak Volksdeutsche (penutur bahasa Jerman) dari negara lain, termasuk Cekoslowakia, Polandia, Yugoslavia, dan negara-negara Baltik, yang bekerja sebagai penjaga SS di Auschwitz. Namun, tidak kesemuanya beretnis Jerman. Para penjaga juga direkrut dari Hungaria, Rumania, dan Slovakia.[103] Penjaga kamp, yang jumlahnya lebih kurang tiga perempat dari keseluruhan pegawai SS, adalah anggota SS-Totenkopfverbände (satuan kepala kematian).[104] Pegawai SS lainnya bekerja di bagian medis atau politik, serta di bagian tata usaha dan ekonomi, yang bertugas menyediakan pakaian dan perlengkapan lainnya, termasuk menyita barang-barang milik tahanan yang sudah tewas.[105] Para pegawai SS menganggap Auschwitz sebagai tempat bekerja yang nyaman. Dengan bekerja di sana, mereka terhindar dari keharusan bertugas di garis depan dan bisa menguasai barang-barang korban.[106]

Pengurus dan Sonderkommando

Auschwitz I, 2009

Sejumlah tahanan terpilih yang merupakan orang Jerman non-Yahudi, tetapi kemudian juga Yahudi dan orang Polandia non-Yahudi,[107] ditugaskan sebagai Funktionshäftlinge (pengurus), yang diberi tempat tinggal dan makanan yang lebih layak. Para pengurus tersebut dipanggil dengan sebutan Lagerprominenz (elite kamp), yang terdiri dari Blockschreiber (juru tulis barak), Kapo (pengawas), Stubendienst (pengatur barak), dan Kommandierte (orang kepercayaan).[108] Petugas tersebut memiliki kuasa atas tahanan lainnya, yang lambat laun berkembang menjadi kekejaman.[107] Setelah perang berakhir, tidak banyak pengurus yang diadili karena sulitnya menilai kekejaman yang mereka lakukan, apakah atas kemauan sendiri atau atas perintah SS.[109]

Meskipun SS mengawasi pembantaian di setiap kamar gas, pekerjaan kasarnya dilakukan oleh tahanan yang disebut Sonderkommando (regu khusus).[110] Kebanyakan petugas Sonderkommando adalah tahanan Yahudi, dan selebihnya adalah tawanan perang Soviet. Pada tahun 1940–1941, ketika hanya ada satu kamar gas, terdapat 20 tahanan yang bekerja sebagai Sonderkommando. Pada akhir 1943 terdapat 400 Sonderkommando, dan semasa Holokaus di Hungaria pada tahun 1944, jumlahnya meningkat menjadi 874.[111] Sonderkommando bertugas membongkar barang-barang milik tahanan dari kereta yang baru datang, mengarahkan para tahanan ke kamar ganti dan kamar gas, mengeluarkan jenazah korban dari kamar gas, serta mencopot perhiasan, rambut, tambalan, dan logam mulia dari gigi para korban. Seluruh barang tersebut kemudian dikirim ke Jerman. Setelah bersih dari barang-barang berharga, Sonderkommando membakar jenazah para korban di krematorium.[112]

Lantaran menjadi saksi mata pembunuhan massal, tempat tinggal petugas Sonderkommando terpisah dari para tahanan lainnya, meskipun aturan ini tidak berlaku bagi Sonderkommando non-Yahudi.[113] Kondisi hidup mereka lebih baik jika dibandingkan dengan tahanan lainnya karena bisa menguasai barang-barang milik para tahanan baru, yang dapat mereka perdagangkan dengan para petugas SS di dalam kamp.[114] Meskipun demikian, harapan hidup para petugas Sonderkommando amatlah pendek, mereka dibunuh dan diganti secara berkala.[115] Hanya 100 petugas Sonderkommando yang masih hidup ketika kamp hendak ditutup. Mereka dipaksa melakukan kirab kematian dan kemudian diangkut dengan kereta barang ke kamp Mauthausen. Dari jumlah tersebut, hanya segelintir yang selamat saat kamp dibebaskan.[116]

Tato dan lencana

Seragam Auschwitz

Di Auschwitz, para tahanan ditato sesuai dengan nomor urut, di dada sebelah kiri bagi tawanan perang Soviet[117] dan di lengan kiri bagi warga sipil.[118][119] Pengkategorian tahanan dibagi berdasarkan potongan kain berbentuk segitiga yang dijahit pada jaket di bawah nomor urut tahanan. Tahanan politik (Schutzhäftlinge atau Sch), umumnya orang Polandia, memakai segitiga merah, sedangkan pelaku kriminal (Berufsverbrecher atau BV) yang kebanyakan adalah orang Jerman memakai segitiga hijau. Tahanan asosial (Asoziale atau Aso), yang meliputi para gelandangan, pelacur dan orang Romani, mengenakan segitiga hitam. Segitiga ungu dikenakan oleh penganut Saksi Yehuwa (Internationale Bibelforscher-Vereinigung atau IBV) dan merah muda dikenakan oleh laki-laki homoseksual, yang umumnya adalah orang Jerman.[120] Diperkirakan sebanyak 5.000–15.000 laki-laki homoseksual diadili karena melanggar Pasal 175 KUHP Jerman (larangan tindakan seksual sesama jenis) dan ditahan di kamp konsentrasi, sebagian ada yang dikirim ke Auschwitz.[121] Orang Yahudi mengenakan lencana kuning berbentuk Bintang Daud. Lencana segitiga juga akan disematkan jika mereka digolongkan dalam kategori lainnya. Kewarganegaraan para tahanan ditunjukkan dengan huruf yang dijahit pada baju. Sesuai hierarki rasial, para tahanan Jerman berada di posisi paling atas, disusul oleh tahanan non-Yahudi dari negara lain, dan tahanan Yahudi menempati hierarki paling bawah.[122]

Pengangkutan

Gerbong kereta barang di Auschwitz II-Birkenau di dekat gerbang masuk, yang digunakan untuk mengangkut para tahanan, 2014.[123]

Para tahanan diangkut ke Auschwitz dengan kondisi mengenaskan. Mereka dijejalkan ke dalam gerbong kereta barang atau kereta ternak, kemudian diturunkan di stasiun kereta terdekat atau di salah satu jalur kereta khusus, termasuk satu stasiun di dekat Auschwitz I. Altejudenrampe (jalur Yahudi lama) di stasiun kereta barang Oświęcim digunakan dari tahun 1942 sampai 1944 untuk mengangkut Yahudi.[123][124] Stasiun tersebut terletak antara Auschwitz I dan Auschwitz II, yang jaraknya masih 2,5 km dari Auschwitz II dan kamar gas. Sebagian besar tahanan dipaksa berjalan kaki, dikawal oleh petugas SS dan mobil bersimbol Palang Merah yang mengangkut Zyklon B. Tahanan yang tiba pada malam hari, atau terlalu lemah untuk berjalan, diangkut dengan truk.[125] Pembangunan rel kereta api baru antara sektor BI dan BII di Auschwitz II rampung pada bulan Mei 1944, bersamaan dengan kedatangan Yahudi Hungaria pada akhir Mei dan awal Juli 1944.[126] Rel baru tersebut langsung mengarah ke dekat kamar gas.[123]

Keseharian tahanan

Setiap hari, kegiatan para tahanan dimulai pada pukul 4.30 pagi bagi tahanan laki-laki (satu jam lebih awal pada musim dingin), dan lebih pagi lagi bagi tahanan perempuan. Para pengawas blok akan membunyikan gong dan memukuli tahanan dengan tongkat agar mereka lekas membersihkan diri dan menggunakan jamban.[127] Hanya ada sedikit jamban dan air bersih tidak mencukupi. Satu tempat mandi harus digunakan oleh ribuan tahanan. Di sektor BIa dan BIb Auschwitz II, dua bangunan yang dijadikan jamban dan tempat mandi dibangun pada tahun 1943. Bangunan tersebut dilengkapi dengan bak untuk mencuci dan 90 keran, fasilitas toiletnya berupa "saluran pembuangan" tertutup beton yang memiliki 58 lubang tempat duduk. Terdapat tiga barak yang dijadikan tempat mandi atau jamban untuk digunakan oleh para penghuni BIIa yang tinggal di 16 barak, serta enam tempat mandi dan jamban bagi penghuni 32 barak di BIIb, BIIc, BIId, dan BIIe.[128] Kamp-kamp di Auschwitz kerap diserang oleh berbagai hama seperti kutu yang membawa penyakit, dan para tahanan tewas akibat wabah demam tifoid dan penyakit lainnya. Infeksi bakteri sering kali menjadi penyebab kematian di kalangan anak-anak di kamp Romani.[129] Primo Levi menggambarkan kondisi tempat mandi Auschwitz III pada tahun 1944:

Jamban di kamp karantina laki-laki, sektor BIIa, Auschwitz II, 2003

Pencahayaannya sangat kurang, sarat angin kencang, dengan lantai bata yang tertutup lapisan lumpur. Airnya tidak bisa diminum, berbau menjijikkan dan sering kali tidak mengalir selama berjam-jam. Dindingnya dihiasi dengan gambar fresko yang mendidik: misalnya, ada tahanan yang berbudi, digambarkan bertelanjang dada, dengan tekun menyabuni kepalanya yang gundul dan kemerahan, dan ada juga tahanan yang bandel, memiliki hidung khas Yahudi dan berwarna kehijauan, membungkus dirinya dengan pakaian yang tampak kotor dengan topi baret di kepalanya, dengan enggan mencelupkan jari ke dalam air di bak mandi. Di bawah gambar pertama tertulis: "So bist du rein" (beginilah caramu bebersih), dan di bawah gambar kedua, "So gehst du ein" (beginilah caramu celaka); dan di bawahnya lagi, tulisan dalam bahasa Prancis yang disangsikan tetapi memakai abjad Gotik: "La propreté, c'est la santé" [kebersihan adalah kesehatan].[130]

Para tahanan disuguhi setengah liter minuman pengganti kopi atau teh herbal di pagi hari, tetapi tiada makanan.[131] Bunyi gong kedua adalah panggilan untuk berkumpul, para tahanan berbaris di luar barak dalam sepuluh baris agar gampang dihitung. Tidak memedulikan cuaca, para tahanan harus menunggu kedatangan petugas SS untuk memulai proses penghitungan. Lama mereka berdiri tergantung pada suasana hati para petugas SS, dan jika ada pelarian tahanan atau kejadian lain, para tahanan akan dihukum.[132] Para penjaga kerap memaksa tahanan untuk berjongkok selama satu jam dengan tangan di atas kepala atau memukuli mereka atas pelanggaran sepele seperti kancing baju lepas atau mangkuk makan yang tidak dicuci dengan bersih. Para tahanan akan dihitung berulang kali.[133]

Barak tembok Auschwitz II, sektor BI, 2006; empat tahanan tidur di tiap sekat, yang disebut buk.[134]
Barak kayu Auschwitz II, 2008

Setelah apel pagi, diiringi seruan "Arbeitskommandos formieren" ("formasi komando kerja"), para tahanan berbaris berjajar menuju tempat kerja untuk memulai hari kerja yang biasanya berlangsung selama 11 jam. Hari kerja berlangsung lebih lama pada musim panas dan lebih pendek pada musim dingin.[135] Orkestra penjara, seperti Orkestra Perempuan Auschwitz, dipaksa memainkan musik ceria saat para pekerja meninggalkan kamp. Para Kapo dan pengawal SS bertugas mengawasi perilaku tahanan ketika sedang bekerja. Sebagian besar pekerjaan dilakukan di luar ruangan di lokasi konstruksi, tambang kerikil, dan gudang kayu. Beristirahat tidak diperbolehkan dan izin ke kamar kecil dibatasi waktunya. Seorang tahanan diutus ke jamban untuk memantau waktu yang dihabiskan pekerja ketika membuang hajat.[136]

Makan siang para tahanan berupa sup berair sebanyak tiga perempat liter pada tengah hari, yang dikatakan berbau busuk, dengan tambahan daging empat kali seminggu dan tambahan sayuran (biasanya kentang dan lobak) tiga kali seminggu. Suguhan makan malam adalah 300 gram roti, sering kali berjamur, yang kerap disisihkan oleh para tahanan untuk menu sarapan esok pagi. Roti tersebut diberi satu sendok makan keju atau selai, atau 25 gram margarin dan sosis. Tahanan yang dianggap giat bekerja diberi jatah makanan tambahan.[137]

Panggilan apel kedua dikumandangkan pada pukul tujuh malam. Jika ada tahanan yang menghilang, tahanan lain harus tetap berdiri sampai tahanan yang hilang tersebut ditemukan atau alasan ia menghilang diketahui. Hal demikian bisa saja memakan waktu berjam-jam. Pada tanggal 6 Juli 1940, apel malam berlangsung selama 19 jam karena seorang tahanan Polandia bernama Tadeusz Wiejowski melarikan diri. Setelah seorang tahanan kabur pada tahun 1941, sekelompok tahanan dipilih dari barak yang ditempati oleh tahanan pelarian tersebut dan mereka dibiarkan mati kelaparan di blok 11.[138] Selesai apel malam, para tahanan kembali ke barak masing-masing untuk makan malam dan menerima jatah roti. Setelah itu, para tahanan memiliki waktu luang yang mereka manfaatkan untuk mandi dan membaca surat, kecuali tahanan Yahudi: Yahudi tidak diizinkan menerima surat. Jam malam ditandai dengan bunyi gong pukul sembilan malam. Para tahanan tidur di deretan dipan bata atau kayu, atau tidur di lantai, berbaring beralaskan atau mengenakan pakaian dan sepatu agar barang-barang tersebut tidak dicuri.[139] Barak kayu dilengkapi dengan selimut dan kasur kardus yang diisi serutan kayu, sedangkan di barak tembok, para tahanan tidur di atas jerami. Sebagaimana kesaksian Miklós Nyiszli:

Delapan ratus sampai seribu orang berjejalan di dalam sekat-sekat yang bertumpukan di setiap barak. Tidak bisa benar-benar meregangkan tubuh, mereka tidur di sana, memanjang maupun melintang, dengan kaki seseorang berada di atas kepala, leher, atau dada orang lain. Seluruh martabat kemanusiaan sirna, mereka saling dorong, gigit, dan tendang dalam upaya mendapatkan beberapa inci ruang tambahan agar bisa tidur dengan lebih nyaman. Sebab, mereka tidak memiliki banyak waktu untuk tidur.[140]

Hari Minggu adalah hari libur, tetapi para tahanan masih harus membersihkan barak,[141] dan mereka diizinkan menulis surat (dalam bahasa Jerman) kepada keluarga mereka, meskipun SS tetap memeriksa surat-surat tersebut. Tahanan yang tidak bisa berbahasa Jerman akan memberikan roti kepada tahanan penutur bahasa Jerman sebagai ganti bantuan dalam menulis surat.[142] Yahudi yang taat tetap berupaya mencari tahu tanggal Kalender Ibrani dan hari raya Yahudi, termasuk Sabat dan ibadah Taurat mingguan. Arloji, kalender, atau jam tidak diperbolehkan dibawa ke kamp. Hanya dua kalender Yahudi di Auschwitz yang bertahan utuh sampai akhir perang. Para tahanan mencari tahu tanggal dengan cara lain, misalnya dengan bertanya kepada tahanan yang baru yang datang.[143]

Kamp perempuan

Perempuan di Auschwitz II, Mei 1944
Apel pagi, Auschwitz II

Kira-kira 30 persen tahanan yang terdaftar di Auschwitz adalah perempuan.[144] Pemindahan massal pertama tahanan perempuan, yang terdiri dari 999 perempuan Jerman non-Yahudi dari kamp konsentrasi Ravensbrück, tiba di Auschwitz pada tanggal 26 Maret 1942. Para tahanan tersebut digolongkan sebagai pelaku kriminal, asosial, dan tahanan politik, yang kemudian dipindahkan ke Auschwitz sebagai pengurus kamp perempuan.[145] Rudolf Höss menulis: "Mudah untuk memperkirakan bahwa para binatang ini akan menyiksa perempuan yang berada di bawah kekuasaan mereka. Rasa bersalah kerohanian benar-benar asing bagi mereka."[146] Para tahanan perempuan tersebut diberi nomor urut 1–999.[48][h] Penjaga kamp perempuan dari Ravensbrück, Johanna Langefeld, menjadi Lagerführerin kamp perempuan perdana di Auschwitz.[145] Pemindahan massal kedua, yang mengangkut 999 perempuan Yahudi dari Poprad, Slovakia, tiba pada hari yang sama. Menurut Danuta Czech, pemindahan tersebut merupakan pengangkutan terdaftar pertama yang dikirim ke Auschwitz oleh biro IV B4 Biro Keamanan Reich, yang disebut dengan Biro Yahudi, dipimpin oleh Obersturmbannführer SS Adolf Eichmann.[48][147] Pemindahan massal ketiga sebanyak 798 perempuan Yahudi dari Bratislava, Slovakia, tiba pada tanggal 28 Maret.[48]

Tahanan perempuan awalnya ditempatkan di blok 1–10 di Auschwitz I,[148] tetapi sejak tanggal 6 Agustus 1942,[149] 13.000 tahanan dipindahkan ke kamp perempuan baru (Frauenkonzentrationslager atau FKL) di Auschwitz II. Kamp tersebut awalnya terdiri dari 15 barak tembok dan 15 barak kayu di sektor BIa, kemudian diperluas ke BIb,[150] dan pada bulan Oktober 1943, barak tersebut mampu menampung 32.066 tahanan perempuan.[151] Pada tahun 1943–1944, sekitar 11.000 tahanan perempuan juga ditempatkan di kamp keluarga Gipsi, serta ribuan lainnya di kamp keluarga Theresienstadt.[152]

Kondisi di kamp perempuan sangatlah buruk. Ketika sekelompok tahanan laki-laki tiba di kamp perempuan untuk mendirikan rumah sakit pada bulan Oktober 1942, tugas pertama mereka adalah memisahkan jenazah dengan tahanan yang masih hidup.[151] Gisella Perl, seorang ginekolog Yahudi-Rumania dan tahanan di kamp perempuan, memberikan kesaksian pada tahun 1948:

Hanya ada satu jamban untuk tiga puluh sampai tiga puluh dua ribu perempuan dan kami hanya diizinkan menggunakannya pada jam-jam tertentu di siang hari. Kami mengantre untuk masuk ke bangunan kecil tersebut, berlutut di genangan kotoran manusia. Karena kami semua menderita disentri, kami hampir tidak sanggup menunggu giliran, dan mengotori pakaian compang-camping kami, yang hampir tidak pernah lepas dari tubuh kami, sehingga makin menambah kengerian dengan adanya bau menyengat yang melingkupi kami seperti awan. Jamban tersebut berupa selokan dalam yang di atasnya dihamparkan papan-papan dengan jarak tertentu. Kami berjongkok di papan-papan tersebut seperti burung yang bertengger di kawat telegraf, begitu dekat sehingga sulit untuk tidak saling mengotori satu sama lain.[153]

Posisi Langefeld sebagai Lagerführerin digantikan oleh Oberaufseherin SS Maria Mandl pada bulan Oktober 1942, yang dikenal sangat kejam. Höss mempekerjakan laki-laki untuk mengawasi penjaga perempuan, mulanya Obersturmführer SS Paul Müller, kemudian Hauptsturmführer SS Franz Hössler.[154] Mandl dan Hössler dihukum mati setelah perang usai. Eksperimen sterilisasi terhadap tahanan perempuan dilakukan di barak 30 oleh seorang ginekolog Jerman bernama Carl Clauberg dan dokter Jerman Horst Schumann.[151]

Eksperimen medis, blok 10

Blok 10, Auschwitz I, tempat eksperimen medis dilakukan terhadap tahanan perempuan

Para dokter Jerman melakukan berbagai eksperimen medis terhadap tahanan di Auschwitz. Dokter SS menguji keampuhan sinar-X sebagai alat pemandulan dengan memberikan dosis besar kepada tahanan perempuan. Carl Clauberg berupaya menutup rahim perempuan dengan menyuntikkan bahan kimia ke dalamnya. Tahanan sengaja dijangkiti dengan demam tifus untuk penelitian vaksinasi dan dipapari zat beracun untuk mempelajari efeknya.[155] Bayer, salah satu anak usaha IG Farben, membayar sebesar RM 150 untuk tiap tahanan perempuan di Auschwitz (petugas kamp meminta RM 200 per perempuan). 150 tahanan perempuan kemudian dipindahkan ke laboratorium Bayer sebagai bahan pengujian anestesi. Seorang karyawan Bayer menyurati Rudolf Höss: "Pemindahan 150 perempuan tiba dalam kondisi baik. Namun, kami tidak memperoleh hasil yang konklusif karena mereka tewas saat dieksperimen. Kami dengan hormat meminta Anda mengirimkan sekelompok perempuan lagi dengan jumlah yang sama dan harga yang sama." Penelitian Bayer di Auschwitz dikepalai oleh Helmuth Vetter dari Bayer/IG Farben, yang juga seorang dokter Auschwitz dan kapten SS, serta oleh dokter Friedrich Entress dan Eduard Wirths.[156]

Para terdakwa dalam Persidangan Dokter, Nuremberg, 1946–1947

Dokter paling terkenal di Auschwitz adalah Josef Mengele, yang dijuluki "Malaikat Maut". Ia bekerja di Auschwitz II sejak tanggal 30 Mei 1943, awalnya di kamp keluarga gipsi.[157] Mengele tertarik melakukan pengujian terhadap kembar identik, orang kerdil, dan pengidap penyakit keturunan. Mengele mendirikan taman kanak-kanak di barak 29 dan 31 untuk anak-anak yang ia uji, serta semua anak balita Romani. Anak-anak tersebut diberi jatah makanan yang lebih layak.[158] Sejak bulan Mei 1944, Mengele ikut serta menyeleksi para tahanan baru dan memilih sendiri anak kembar dan orang kerdil.[159] Ia akan memanggil para tahanan kembar dengan seruan "Zwillinge heraus!" ("kembar maju!").[160] Mengele, yang dibantu oleh seorang dokter (biasanya seorang tahanan), akan mengukur bagian tubuh si kembar, memotret mereka, dan melakukan uji gigi, penglihatan dan pendengaran, sinar-X, tes darah, operasi, dan transfusi darah terhadap mereka.[161] Setelah itu, ia akan membunuh dan membedah objek eksperimennya.[159] Kurt Heissmeyer, seorang dokter Jerman dan perwira SS, mengambil 20 anak Yahudi Polandia dari Auschwitz untuk digunakan dalam eksperimen pseudosains di kamp konsentrasi Neuengamme di dekat Hamburg. Ia menyuntikkan basil tuberkulosis ke anak-anak untuk menguji metode pengobatannya. Pada bulan April 1945, anak-anak tersebut dibunuh dengan cara digantung untuk menyembunyikan eksperimennya.[162]

Pengumpulan kerangka dilakukan terhadap 115 tahanan Yahudi sesuai dengan ciri-ciri rasial stereotipnya. Rudolf Brandt dan Wolfram Sievers dari Ahnenerbe (sebuah lembaga penelitian Nazi) mengirimkan kumpulan kerangka tersebut ke Institut Anatomi Reichsuniversität Straßburg di Alsace-Lorraine. Pengumpulan kerangka tersebut disetujui oleh Heinrich Himmler dan diarahkan oleh August Hirt. 87 tahanan Auschwitz kemudian dikirim ke Natzweiler-Struthof dan dibantai di sana pada bulan Agustus 1943. Brandt dan Sievers dihukum mati pada tahun 1948 setelah dinyatakan bersalah dalam Persidangan Dokter, bagian dari persidangan Nuremberg lanjutan.[163]

Hukuman, blok 11

Blok 11 dan "tembok kematian" (kiri), Auschwitz I, 2000

Para tahanan kerap dipukuli dan dibunuh oleh penjaga dan kapo atas pelanggaran sepele. Sejarawan Polandia, Irena Strzelecka, mengungkapkan bahwa para kapo diberi julukan yang mencerminkan kekejaman mereka, yakni "Si Berdarah", "Besi", "Si Pencabut Nyawa", dan "Si Petinju".[164] Berdasarkan 275 laporan pelanggaran hukuman yang tersimpan pada arsip Auschwitz, Strzelecka menyebutkan sejumlah pelanggaran umum, di antaranya: kembali lagi ke ruang makan untuk mengambil jatah makanan, mencabut gigi emas untuk ditukar dengan roti, membobol kandang untuk mencuri makanan babi, dan memasukkan tangan ke dalam kantong.[165]

Pencambukan saat apel pagi atau malam adalah hal yang lumrah. Meja cambuk yang disebut "bandot" akan mengunci kaki tahanan di dalam sebuah kotak selagi mereka dicambuk sambil membungkuk di atas meja. Tahanan harus menghitung jumlah cambukan, dan jika salah menghitung, cambukan akan dimulai lagi dari awal.[165] Hukuman "tiang" dilakukan dengan mengikat tangan tahanan di belakang punggung, yang dikaitkan dengan rantai. Rantai tersebut kemudian diangkat sehingga tahanan menggantung pada pergelangan tangan. Jika bahu tahanan cedera parah dan tidak mampu bekerja, mereka bisa dikirim ke kamar gas. Seorang tahanan dikenakan hukuman tersebut karena membantu tahanan lain yang dipukuli, atau karena memungut puntung rokok.[166] Untuk mengorek informasi dari para tahanan, penjaga akan menekan dan menahan kepala mereka di atas kompor, sehingga wajah dan mata mereka terbakar.[167]

Dikenal sebagai blok 13 sampai tahun 1941, blok 11 di Auschwitz I dijuluki penjara di dalam penjara, yang diperuntukkan bagi tahanan yang dicurigai melakukan kegiatan perlawanan.[168] Sel 22 di blok 11 adalah sel berdiri tanpa jendela (Stehbunker). Sel tersebut dibagi menjadi empat bagian, tiap bagian berukuran kurang dari 10 m2 (110 sq ft) dan menampung empat tahanan, yang dimasukkan melalui lubang di pinggir lantai. Terdapat ventilasi berukuran 5 cm × 5 cm (2 in × 2 in) untuk mengalirkan udara, yang ditutupi oleh selembar jaring. Strzelecka menyatakan bahwa tahanan dikurung bermalam-malam di sel 22. Wiesław Kielar menghabiskan empat minggu di sel 22 karena merusak pipa.[169] Beberapa ruangan di blok 11 dianggap sebagai Polizei-Ersatz-Gefängnis Myslowitz in Auschwitz (kantor polisi Mysłowice cabang Auschwitz).[170] Ada juga kasus Sonderbehandlung ("perlakuan khusus") terhadap orang Polandia dan lainnya yang dianggap berbahaya bagi Jerman Nazi.[171]

Tembok kematian

"Tembok kematian" mengibarkan bendera kamp kematian, berwarna biru putih bergaris dan segitiga merah yang melambangkan seragam Auschwitz bagi tahanan politik.

Halaman yang terletak antara blok 10 dan 11, yang dijuluki "tembok kematian", berfungsi sebagai tempat eksekusi. Warga Polandia di wilayah Pemerintahan Umum yang telah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan pidana dieksekusi di tempat ini. Hukuman mati pertama, dengan menembak narapidana di bagian belakang kepala, terjadi di tembok kematian pada tanggal 11 November 1941, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Nasional Polandia. Sebanyak 151 terdakwa yang divonis hukuman mati dibawa satu per satu ke tembok kematian, dilucuti pakaiannya, dan tangan terikat di belakang punggung. Danuta Czech mengungkapkan bahwa misa Katolik diadakan secara sembunyi-sembunyi pada hari Minggu berikutnya di lantai dua Blok 4 Auschwitz I, tepatnya di ruang sempit di antara ranjang susun.[172]

Diperkirakan 4.500 tahanan politik Polandia dieksekusi di tembok kematian, termasuk pelaku pemberontakan di kamp. Sebanyak 10.000 warga Polandia dibawa ke kamp untuk dieksekusi tanpa didaftarkan terlebih dahulu. Lebih kurang 1.000 tawanan perang Soviet meninggal dieksekusi, meskipun angka tersebut hanyalah perkiraan kasar. Sebuah laporan dari pemerintah Polandia di pengasingan menyatakan bahwa 11.274 tahanan dan 6.314 tawanan perang telah dieksekusi di Auschwitz.[173] Rudolf Höss menulis bahwa "perintah eksekusi berdatangan tanpa henti".[170] Menurut petugas SS Perry Broad, "sejumlah kerangka hidup ini telah menghabiskan waktu selama berbulan-bulan di sel yang berbau busuk, bahkan hewanpun tidak layak menempatinya, dan mereka nyaris tidak bisa berdiri tegak. Namun, pada saat-saat terakhir, banyak yang berteriak 'Hidup Polandia', atau 'Hidup kebebasan'."[174] Orang-orang tersebut termasuk Kolonel Jan Karcz dan Mayor Edward Gött-Getyński, yang dieksekusi pada tanggal 25 Januari 1943 bersama 51 tahanan lainnya yang dicurigai mendalangi aksi pemberontakan. Józef Noji, seorang pelari jarak jauh Polandia, dieksekusi pada tanggal 15 Februari 1943.[175] Pada bulan Oktober 1944, 200 petugas Sonderkommando dieksekusi karena berperan dalam pemberontakan Sonderkommando.[176]

Setelah perang

Setelah perang, Auschwitz tetap dalam keadaan rusak parah selama beberapa tahun. Buna Werke diambil alih oleh pemerintah Polandia dan menjadi dasar bagi industri kimia di daerah itu.

Pemerintah Polandia lalu memutuskan untuk memulihkan Auschwitz I dan mengubahnya menjadi sebuah museum untuk menghormati para korban naziisme. Auschwitz II, yang gedung-gedungnya gampang rusak, dipertahankan tetapi tidak direstorasi. Kini tempat museum Auschwitz I menggabungkan sejumlah unsur dari beberapa periode ke dalam satu kompleks: misalnya, kamar gas di Auschwitz I (yang tidak ada lagi pada saat perang berakhir) dipulihkan dan pagarnya disingkirkan (karena gedung itu dibangun setelah perang, tetapi tidak sebelum pembangunan museumnya. Akan tetapi, pada umumnya penyimpangan-penyimpangan dari kebenaran historis itu kecil sekali, dan dengan jelas diberi label.

Bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO - reruntuhan di Birkenau, 2002

Auschwitz II dan sisa-sisa dari kamar-kamar gas di sana juga terbuka bagi umum. Kamp konsentrasi Auschwitz adalah bagian dari daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pada 1979, Paus Yohanes Paulus II dari Polandia, yang baru saja terpilih, merayakan misa di halaman Auschwitz II bagi sekitar 500.000 orang. Setelah Paus mengumumkan beatifikasi Edith Stein, sejumlah orang Katolik mendirikan sebuah salib dekat bungker 2 dari Auschwitz II tempat ia meninggal di kamar gas. Tak lama kemudian, sebuah Bintang Daud muncul di tempat itu, dan berjamuranlah lambang-lambang keagamaan di sana. Akhirnya semua lambang itu disingkirkan.

Para biarawati Karmelit membuka sebuah biara dekat Auschwitz I pada 1984. Setelah beberapa kelompok Yahudi menyerukan disingkirkannya biara itu, beberapa wakil dari Gereja Katolik menyetujuinya pada 1987. Setahun kemudian, para anggota Karmelit mendirikan sebuah salib yang tingginya 8 meter dari misa 1979 dekat situs mereka, persis di luar blok 11 dan yang hampir tidak kelihatan dari dalam kamp. Ini membangkitkan protes oleh kelompok-kelompok Yahudi, yang mengatakan bahwa kebanyakan orang Yahudi dibunuh di Auschwitz dan menuntut agar lambang-lambang keagamaan disingkirkan dari tempat itu. Sejumlah orang Katolik menunjukkan bahwa mereka yang dibunuh di Auschwitz I umumnya adalah Katolik Polandia. Gereja Katolik memberitahukan kepada para suster Karmelit untuk pindah pada tahun 1989, tetapi mereka tetap di situ hingga 1993, dan membiarkan salib besar itu. Pada 1998, setelah seruan lebih jauh untuk menyingkirkan salib tersebut, sekitar 300 salib yang lebih kecil dipasang oleh para aktivis setempat dekat salib yang besar, dan mengundang protes-protes serta pertikaian panas lebih lanjut. Setelah adanya kesepakatan antara Gereja Katolik Polandia dan pemerintah Polandia, salib-salib yang lebih kecil itu disingkirkan pada tahun 1999, tetapi salib kepausan yang besar tetap di situ. Lihat salib Auschwitz untuk informasi lebih terinci.

Pada 1996, Jerman menyatakan 27 Januari, hari pembebasan Auschwitz, sebagai hari resmi untuk peringatan para korban "Sosialisme Nasional" (Nazi).

Parlemen Eropa menandai peringatan pembebasan kamp itu pada 2005 dengan mengheningkan cipta selama satu menit dan diterimanya resolusi berikut:

"27 Januari 2005, peringatan ke-60 pembebasan kamp maut Jerman Nazi di Auschwitz-Birkenau, di mana sejumlah 1,5 juta orang Yahudi, Roma, Polandia, Rusia, dan tahanan dari berbagai kebangsaan, dan kaum homoseksual, dibunuh, bukan saja suatu peristiwa penting bagi warga Eropa untuk mengingat dan mengutuk kengerian dan tragedi luar biasa dari Holocaust ini, tetapi juga untuk membahas bangkitnya anti-semitisme yang mengusik nurani dan khususnya kejadian-kejadian anti‑semitik di Eropa, dan untuk mempelajari kembali pelajaran-pelajaran yang lebih mendalam mengenai bahaya viktimisasi orang berdasarkan ras, asal usul etnis, agama, klasifikasi sosial, politik, atau orientasi seksual."

Kontroversi lain

Selama bertahun-tahun, sebuah piagam kenangan yang dipasang di kamp itu oleh pemerintah Rusia serta pemerintah komunis Polandia menyatakan bahwa 4 juta orang telah dibunuh di Auschwitz. Angka ini tidak pernah ditanggapi serius oleh para ahli sejarah Barat, dan tidak pernah digunakan dalam perhitungan manapun mengenai jumlah kematian di Auschwitz (yang biasanya konsisten antara 1-1,5 juta orang selama 60 tahun terakhir) atau untuk jumlah keseluruhan korban dari Holocaust. Setelah runtuhnya pemerintah komunis, piagam itu disingkirkan dan jumlah kematian yang resmi diakui 1,1 juta. Para penyangkal Holocaust telah berusaha untuk menggunakan penggantian ini sebagai propaganda. Nizkor mengatakan: "Para penyangkal sering menggunakan 'Varian Empat Juta' sebagai batu loncatan untuk melompat dari apa yang kelihatan sebagai kontradiksi kepada gagasan bahwa Holocaust ini adalah suatu kebohongan belaka, yang kembali dilakukan oleh suatu persekongkolan. Mereka berharap untuk mendiskreditkan para ahli sejarah dengan membuat mereka kelihatannya tidak konsisten. Bila mereka tidak bisa menghitung dengan cermat, begitu alasan mereka, bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa bukti-bukti mereka untuk Holocaust bisa dipercaya? Orang tentu akan bertanya-tanya ahli sejarah mana yang mereka bicarakan, karena kebanyakan konsisten dengan perkiraan mereka tentang sekitar satu juta korban. Singkatnya, semua protes para penyangkal tentang 'Varian Empat Juta' itu adalah suatu upaya yang tidak berdasar untuk menjebak pembaca ke dalam jaring tipuan mereka. Ini dapat segera disingkirkan setelah kajian yang paling dasar terhadap catatan-catatan sejarah yang telah diterbitkan."[1] Diarsipkan 2019-12-19 di Wayback Machine.

Baru-baru ini, media Polandia dan Departemen Luar Negeri Polandia menyatakan keberatannya terhadap penggunaan "kamp maut Polandia" untuk Auschwitz, karena mereka merasa bahwa kata ini dapat menyesatkan dan memberikan kesan bahwa orang Polandia-lah (dan bukan Jerman) yang melakukan Holocaust. Kebanyakan sumber media kini tampak sadar bahwa kesan itu dapat muncul, dan berusaha untuk menghindarinya (atau menyatakan maaf setelah menggunakannya, seperti misalnya baru-baru ini catatan di The Guardian).

Catatan

  1. ^ Auschwitz adalah nama Jerman untuk kota Oświęcim di Polandia. Oświęcim terletak di Polandia, sekitar 64 km di sebelah barat Kraków. Jerman mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1939.
  2. ^ Undang-Undang Pemulihan Kepegawaian Negeri Profesional, yang disahkan pada 7 April 1933, mengecualikan sebagian besar Yahudi dari profesi hukum dan pegawai negeri. Undang-undang serupa juga mencabut hak Yahudi yang berprofesi lain untuk membuka praktik.[14]
  3. ^ Danuta Czech (Auschwitz 1940–1945, Volume V, Auschwitz-Birkenau State Museum, 2000): "14 Juni [1940]: Pemindahan tahanan politik Polandia pertama kali tiba dari penjara Tarnów: 728 laki-laki dikirim ke Auschwitz oleh komandan Sipo u. SD (Polisi Keamanan) di Kraków. Para tahanan tersebut diberi nomor urut 31 sampai 758. Kebanyakan tahanan adalah laki-laki muda sehat yang cocok untuk penugasan militer, yang tertangkap saat berupaya menyeberangi perbatasan selatan Polandia untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata Polandia yang sedang dibentuk di Prancis. Dalang operasi emigrasi ilegal ini juga termasuk dalam para tahanan, bersama dengan dalang perlawanan, aktivis politik dan komunitas, kaum cendekia Polandia, imam Katolik, dan orang Yahudi, yang ditangkap dalam operasi 'AB' (Außerordentliche Befriedungsaktion) yang diorganisir oleh Hans Frank pada musim semi 1940. Pada saat yang sama, 100 tambahan anggota dan prajurit SS dikirim untuk memperkuat pertahanan kamp."[30]
  4. ^ Franciszek Piper menulis bahwa, menurut kesaksian dari sejumlah tahanan setelah perang, serta kesaksian Rudolf Höss (komandan Auschwitz dari bulan Mei 1940), kamar gas di Auschwitz I mampu menampung 1.000 orang.[36]
  5. ^ Danuta Czech (Auschwitz 1940–1945, Volume V, Auschwitz-Birkenau State Museum, 2000): "15 Februari 1942: "Pengangkutan pertama Yahudi yang ditangkap oleh Stapo (Polisi Negara) di Katowice dan hendak dibunuh di Auschwitz tiba dari Beuthen. Mereka diturunkan di sisi rel kereta api di kamp dan diperintahkan untuk meninggalkan barang bawaannya di sana. Tentara SS menerima orang-orang Yahudi dari Stapo dan mengarahkan para korban ke kamar gas di krematorium kamp. Di sana, mereka dihabisi menggunakan gas Zyklon B."[41]
  6. ^ Mary Fulbrook (A Small Town Near Auschwitz: Ordinary Nazis and the Holocaust, Oxford University Press, 2012): "Gunter Faerber, for example, recalled the moment in February 1942 when the Jews of Beuthen (Bytom in Polish), where his grandmother lived, were brought through Bedzin on their way to Auschwitz. ... Two large army trucks of Jewish women from Beuthen were brought 'straight to the station, they were queuing at the station ... I was still given a chance to say goodbye because we knew already ... that the women of Beuthen are arriving' ... I went down to the station, I saw the long queue of women.' Faerber asked permission of a Gestapo guard to go up to his grandmother, who was with her sister, 'and I said goodbye, and that was the last I saw of them and the whole transport was moved out by train ...'"[43]
  7. ^ Danuta Czech (Auschwitz 1940–1945, Volume V, 2000): "26 Maret 1942: 999 perempuan Yahudi dari Poprad di Slovakia tiba, dan diberi nomor urut 1000-1998. Pemindahan ini adalah pengangkutan terdaftar pertama yang dikirim ke Auschwitz oleh RSHA IV B4 (Biro Yahudi, yang dikepalai oleh Obersturmbannführer-SS Adolf Eichmann)."[48]
  8. ^ Ini adalah set nomor urut ketiga yang dimulai di kamp.[119]

Referensi

  1. ^ "The unloading ramps and selections". Auschwitz-Birkenau State. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2019.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ a b Piper 2000b, hlm. 230.
  3. ^ "Auschwitz". encyclopedia.ushmm.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Juni 2018. Diakses tanggal 2021-07-02.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ "Auschwitz I, Auschwitz II-Birkenau, Auschwitz III-Monowitz". Auschwitz-Birkenau State Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Januari 2019.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Dwork & van Pelt 2002, hlm. 166.
  6. ^ Auschwitz-Birkenau, Former German Nazi Concentration and Extermination Camp - Memorial and Museum. "Poles in Auschwitz". auschwitz.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Agustus 2020. Diakses tanggal 2021-07-08. Pengangkutan tahanan politik pertama ke Auschwitz hampir seluruhnya adalah warga Polandia. Kamp ini didirikan untuk mereka, dan mayoritas tahanan adalah warga Polandia dalam dua tahun pertama. Para tahanan tersebut tewas karena kelaparan, perlakuan brutal, pemukulan, dan penyakit, serta dieksekusi dan dibunuh di kamar gas.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Piperfigures
  8. ^ Lasik 2000b, hlm. 116, n. 19.
  9. ^ Arnett, George (2015-01-27). "Auschwitz: a short history of the largest mass murder site in human history". amp.theguardian.com. Diakses tanggal 2024-04-11. 
  10. ^ "Auschwitz. Not long ago. Not far away". Museum of Jewish Heritage — A Living Memorial to the Holocaust (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-04-11. 
  11. ^ Evans 2005, hlm. 7.
  12. ^ Browning 2004, hlm. 424.
  13. ^ Longerich 2010, hlm. 32–35, 41.
  14. ^ Longerich 2010, hlm. 38–39.
  15. ^ Longerich 2010, hlm. 41, 67–69.
  16. ^ Longerich 2010, hlm. 60.
  17. ^ Browning 2004, hlm. 24–26; Longerich 2010, hlm. 144.
  18. ^ Haar 2009, hlm. 41–46.
  19. ^ Cesarani 2016, hlm. xxxiii.
  20. ^ Piper 2000b, hlm. 117.
  21. ^ Matthäus 2004, hlm. 244.
  22. ^ Gerlach 2016, hlm. 84–85.
  23. ^ "Killing Centers: An Overview". Holocaust Encyclopedia. United States Holocaust Memorial Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 September 2017.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  24. ^ a b Dwork & van Pelt 2002, hlm. 362.
  25. ^ Piper 2000a, hlm. 52–53; Dwork & van Pelt 2002, hlm. 166.
  26. ^ a b c Gutman 1998, hlm. 16.
  27. ^ Piper 2000a, hlm. 52–53; lihat juga Iwaszko 2000b, hlm. 51; Dwork & van Pelt 2002, hlm. 166
  28. ^ Iwaszko 2000a, hlm. 15.
  29. ^ Czech 2000, hlm. 121; for serial number 1, Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 65.
  30. ^ Czech 2000, hlm. 121–122.
  31. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 71.
  32. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 72–73.
  33. ^ Dwork & van Pelt 2002, hlm. 364.
  34. ^ Piper 2000b, hlm. 121.
  35. ^ Piper 2000b, hlm. 121, 133; Piper 1998c, hlm. 158–159.
  36. ^ a b c d Piper 2000b, hlm. 128.
  37. ^ Dwork & van Pelt 2002, hlm. 292; Piper 1998c, hlm. 157–158; Piper 2000b, hlm. 117.
  38. ^ Czech 2000, hlm. 142; Świebocki 2002, hlm. 126–127, n. 50.
  39. ^ Piper 2000a, hlm. 61.
  40. ^ Höss 2003, hlm. 148.
  41. ^ a b Czech 2000, hlm. 142.
  42. ^ van Pelt 1998, hlm. 145; Piper 2000a, hlm. 61; Steinbacher 2005, hlm. 107; "Anniversary of the First Transport of Polish Jews to Auschwitz" Diarsipkan 14 January 2020 di Wayback Machine.. Auschwitz-Birkenau State Museum, 13 February 2006.
  43. ^ Fulbrook 2012, hlm. 220–221, 396, n. 49.
  44. ^ Friedländer 2007, hlm. 359.
  45. ^ Browning 2004, hlm. 357.
  46. ^ Wachsmann 2015, hlm. 707.
  47. ^ a b Czech 2000, hlm. 143.
  48. ^ a b c d e Czech 2000, hlm. 144.
  49. ^ Piper 2000a, hlm. 62.
  50. ^ a b Piper 2000b, hlm. 133, n. 419.
  51. ^ Müller 1999, hlm. 31; Piper 2000b, hlm. 133.
  52. ^ Piper 2000b, hlm. 132, untuk jumlah mayat, p. 140; untuk lebih dari 400 tahanan dan lebih dari 107.000 mayat, lihat Czech 2000, hlm. 165.
  53. ^ a b Piper 2000b, hlm. 144.
  54. ^ Hayes 2003, hlm. 335.
  55. ^ Piper 2000b, hlm. 144, 155 for Kriegsgefangenenlager.
  56. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 80–83.
  57. ^ van Pelt 1998, hlm. 118–119.
  58. ^ van Pelt 1998, hlm. 122–123.
  59. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 87.
  60. ^ Czech 2000, hlm. 138–139.
  61. ^ Steinbacher 2005, hlm. 94.
  62. ^ Piper 2000b, hlm. 134–136; lihat juga Piper 1998c, hlm. 161.
  63. ^ Pressac & van Pelt 1998, hlm. 214–215; lihat juga Piper 2000b, hlm. 138.
  64. ^ Piper 2000b, hlm. 143.
  65. ^ Piper 2000b, hlm. 165–166.
  66. ^ Piper 2000b, hlm. 159.
  67. ^ Piper 2000b, hlm. 164.
  68. ^ Steinbacher 2005, hlm. 45.
  69. ^ Hilberg 1998, hlm. 81–82.
  70. ^ Steinbacher 2005, hlm. 49.
  71. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 108; untuk "IG-Auschwitz", lihat Hayes 2001, hlm. xii.
  72. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 108.
  73. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 109–110.
  74. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 111–112.
  75. ^ Lasik 2000a, hlm. 151–152.
  76. ^ Steinbacher 2005, hlm. 53.
  77. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 112.
  78. ^ Hayes 2001, hlm. 353.
  79. ^ Hayes 2001, hlm. 359.
  80. ^ Krakowski 1998, hlm. 57.
  81. ^ Hayes 2001, hlm. 364.
  82. ^ Steinbacher 2005, hlm. 52, 56.
  83. ^ Hayes 2001, hlm. 367; Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 115; ketika kamp dievakuasi, 9.054 dari 9.792 tahanan adalah Yahudi, lihat Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 113.
  84. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 115.
  85. ^ Steinbacher 2005, hlm. 57.
  86. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 103–104.
  87. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 103, 119; Gutman 1998, hlm. 17.
  88. ^ Gutman 1998, hlm. 18; Piper 1998a, hlm. 45; Steinbacher 2005, hlm. 58.
  89. ^ Gutman 1998, hlm. 17–18.
  90. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 106; Kubica 2009, hlm. 233–234.
    Lihat juga "The Budy Massacre—A grim anniversary" Diarsipkan 26 Februari 2020 di Wayback Machine.. Auschwitz-Birkenau State Museum, 10 October 2007.
  91. ^ Dunin-Wasowicz 1984, hlm. 139.
  92. ^ Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 104.
  93. ^ Wilkinson, Alec (17 March 2008). "Picturing Auschwitz". The New Yorker. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 December 2012. Diakses tanggal 3 Januari 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  94. ^ Lasik 1998b, hlm. 288; Lasik 2000b, hlm. 154.
  95. ^ a b c d Lasik 2000a, hlm. 154.
  96. ^ Harding 2013, hlm. 100.
  97. ^ Lasik 1998b, hlm. 294–295.
  98. ^ Lasik 2000a, hlm. 153–157.
  99. ^ Lasik 2000b, hlm. 314.
  100. ^ Lasik 1998a, hlm. 282.
  101. ^ Lasik 2000b, hlm. 299.
  102. ^ Lasik 1998a, hlm. 274.
  103. ^ Lasik 2000b, hlm. 323–324.
  104. ^ Lasik 1998a, hlm. 273.
  105. ^ Lasik 1998a, hlm. 272–273.
  106. ^ Lasik 1998a, hlm. 285.
  107. ^ a b Strzelecka 2000a, hlm. 49.
  108. ^ Steinbacher 2005, hlm. 35–36.
  109. ^ Wittmann 2003, hlm. 519–520.
  110. ^ Piper 2000b, hlm. 180.
  111. ^ Piper 2000b, hlm. 180–181, 184.
  112. ^ Piper 2000b, hlm. 170–171.
  113. ^ Piper 2000b, hlm. 189.
  114. ^ Piper 2000b, hlm. 190–191.
  115. ^ Piper 2000b, hlm. 180–181.
  116. ^ Piper 2000b, hlm. 188–189.
  117. ^ Steinbacher 2005, hlm. 90–91.
  118. ^ Gutman 1998, hlm. 20.
  119. ^ a b "Tattoos and Numbers: The System of Identifying Prisoners at Auschwitz". United States Holocaust Memorial Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 June 2018. Diakses tanggal 25 January 2019.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  120. ^ "System of triangles". Auschwitz-Birkenau State Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  121. ^ "Persecution of Homosexuals in the Third Reich". United States Holocaust Memorial Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2018. Diakses tanggal 1 February 2019.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  122. ^ Steinbacher 2005, hlm. 31–32.
  123. ^ a b c "An Original German Train Car at the Birkenau Ramp". Auschwitz-Birkenau State Museum. 14 October 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2019. 
  124. ^ Iwaszko 2000a, hlm. 17.
  125. ^ Piper 1998c, hlm. 162.
  126. ^ Longerich 2010, hlm. 408.
  127. ^ Strzelecka 2000b, hlm. 65–66.
  128. ^ Iwaszko 2000b, hlm. 56.
  129. ^ Steinbacher 2005, hlm. 111.
  130. ^ Levi 2001, hlm. 45.
  131. ^ Iwaszko 2000b, hlm. 60.
  132. ^ Strzelecka 2000b, hlm. 66.
  133. ^ Steinbacher 2005, hlm. 33.
  134. ^ "Life in the camp: living conditions". Auschwitz-Birkenau State Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 March 2016. Diakses tanggal 3 January 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  135. ^ Strzelecka 2000b, hlm. 67.
  136. ^ Steinbacher 2005, hlm. 33; Gutman 1998, hlm. 20–21.
  137. ^ Iwaszko 2000b, hlm. 60–61.
  138. ^ Strzelecka 2000b, hlm. 68–69.
  139. ^ Gutman 1998, hlm. 21; Iwaszko 2000b, hlm. 55; untuk lantai, lihat Strzelecka 2000b, hlm. 70.
  140. ^ Nyiszli 2011, hlm. 25.
  141. ^ Gutman 1998, hlm. 21.
  142. ^ Steinbacher 2005, hlm. 34.
  143. ^ Rosen 2014, hlm. 18.
  144. ^ Strzelecka 2000c, hlm. 171.
  145. ^ a b Czech 2000, hlm. 143–144.
  146. ^ Strzelecka 2000c, hlm. 177.
  147. ^ Stangneth 2014, hlm. 22.
  148. ^ Strzelecka 2000c, hlm. 172.
  149. ^ Czech 2000, hlm. 155.
  150. ^ Strzelecka 2000c, hlm. 172–173.
  151. ^ a b c Strzelecka & Setkiewicz 2000, hlm. 88.
  152. ^ Strzelecka 2000c, hlm. 174.
  153. ^ Perl 1948, hlm. 32–33; van Pelt 1998, hlm. 133.
  154. ^ Strzelecka 2000c, hlm. 176.
  155. ^ Steinbacher 2005, hlm. 114–115.
  156. ^ Strzelecka 2000d, hlm. 362.
  157. ^ Kubica 1998, hlm. 319; Czech 2000, hlm. 178.
  158. ^ Kubica 1998, hlm. 320–323.
  159. ^ a b Kubica 1998, hlm. 325.
  160. ^ Friedländer 2007, hlm. 505.
  161. ^ Kubica 1998, hlm. 323–324.
  162. ^ Kater 2000, hlm. 124–125.
  163. ^ Mehring 2015, hlm. 161–163.
  164. ^ Strzelecka 2000d, hlm. 371–372.
  165. ^ a b Strzelecka 2000e, hlm. 373–376.
  166. ^ Strzelecka 2000e, hlm. 384–385.
  167. ^ Strzelecka 2000e, hlm. 389.
  168. ^ Strzelecka 2000e, hlm. 381.
  169. ^ Strzelecka 2000e, hlm. 382, 384.
  170. ^ a b Piper 2000b, hlm. 77.
  171. ^ Piper 2000b, hlm. 79.
  172. ^ Czech 2000, hlm. 139.
  173. ^ Piper 2000b, hlm. 102.
  174. ^ Piper 2000b, hlm. 87.
  175. ^ Piper 2000b, hlm. 89.
  176. ^ Piper 2000b, hlm. 89–90.

Pranala luar

  • Auschwitz-Birkenau Museum Official Auschwitz-Birkenau Museum and Memorial
  • Anna Heilman Anna Heilman is the last living survivor of the plot to blow up Crematorium IV at Auschwitz-Birkenau
  • The Nazi's testimony, The Guardian, 10 Januari 2005
  • Photos From Auschwitz and Birkenau Detailed Photos From Auschwitz and Birkenau by Alan Jacobs
  • Auschwitz, Then and Now Photo/Art Exhibit Paintings by survivor Jan Komski—click and see an actual photo taken in the same place depicted in the painting.
  • Auschwitz: A Visitor's Introduction
  • Auschwitz: The Nazis and the 'Final Solution' Diarsipkan 2005-11-04 di Wayback Machine. A comprehensive BBC documentary about the creation, evolution and aftermath of the Auschwitz camp.
  • The Simon Wiesenthal Center An international Jewish human rights organization dedicated to preserving the memory of the Holocaust.
  • Photos of Auschwitz 2003 Diarsipkan 2005-11-19 di Wayback Machine. Photos taken by Laura Carboni Diarsipkan 2005-12-20 di Wayback Machine. while participating in the annual multi-faith Bearing Witness Diarsipkan 2006-06-14 di Wayback Machine. retreat.
  • l
  • b
  • s
Berdasarkan wilayah
  • Albania
  • Austria
  • Belarusia
  • Belgia
  • Bulgaria
  • Kroasia
  • Republik Ceska
  • Denmark
  • Estonia
  • Finlandia
  • Prancis
  • Jerman
  • Yunani
  • Hungaria
  • Italia
  • Latvia
  • Lithuania
  • Luksemborg
  • Belanda
  • Norwegia
  • Polandia
  • Rumania
  • Rusia
  • Serbia
  • Slowakia
  • Tunisia
  • Ukraina
Daftar dan
garis waktu
  • Buku dan sumber lain
    • Film
  • Wilayah terdampak
  • Kamp konsentrasi Nazi
  • Ideologi Nazi
  • Ghetto Nazi
  • Penyelamat
  • Garis waktu
    • Prancis
    • Norwegia
    • Treblinka
Kamp dan ghetto
Concentration
  • Kamp konsentrasi Auschwitz
  • Bergen-Belsen
  • Bogdanovka
  • Buchenwald
  • Dachau
  • Danica
  • Đakovo
  • Flossenbürg
  • Gonars
  • Gospić
  • Gross-Rosen
  • Herzogenbusch
  • Jadovno
  • Janowska
  • Kaiserwald
  • Kaufering
  • Kraków-Płaszów
  • Kruščica
  • Lobor
  • Mauthausen-Gusen
  • Mittelbau-Dora
  • Neuengamme
  • Ravensbrück
  • Sachsenhausen
  • Salaspils
  • Sereď
  • Sisak
  • Stutthof
  • Tenja
  • Topovske Šupe
  • Warsawa
Pemusnahan
Transit
  • be
  • Breendonk
  • Mechelen
  • fr
  • Gurs
  • Drancy
  • it
  • Bolzano
  • Borgo San Dalmazzo
  • Risiera di San Sabba
  • nl
  • Amersfoort
  • Schoorl
  • Westerbork
Metode
Unit Nazi
  • SS-Totenkopfverbände
  • Inspektorat Kamp Konsentrasi
  • Politische Abteilung
  • Sanitätswesen
Ghetto
Polandia
Di lain tempat
  • Budapest
  • Kovno
  • Minsk
  • Riga
  • Theresienstadt
  • Vilna
Judenrat
  • Polisi Ghetto Yahudi
  • Asosiasi Reich terhadap Bangsa Yahudi di Jerman
  • Ústredňa Židov
Korban
Yahudi
Pembulatan
  • fr
  • Izieu
  • Marseille
  • Vel' d'Hiv
Pogrom
"Solusi Final"
Einsatzgruppen
Perlawanan
  • Partisan Yahudi
  • Perlawanan di Ghetto
    • Warsaw
    • Białystok
    • Częstochowa
  • "Seperti kambing hendak disembelih"
Penyelamat
  • Komite Pertolongan dan Penyelamatan
  • Partisan Bielski
  • Le Chambon-sur-Lignon
  • organisasi bawah tanah Denmark
  • Kelompok Pekerja
  • Żegota
Akhir Perang Dunia II
  • Barisan maut
  • Pembantaian Wola
Lainnya
Pertanggung jawaban
Organisasi
Unit
Kolaborator
  • Arajs Kommando
  • Polisi Keamanan Lithuania
  • Nederlandsche SS
  • Rollkommando Hamann
  • Brigade Khusus
  • Topf and Sons
  • Trawnikis
  • Polisi Bantuan Ukraina
  • Ypatingasis būrys
Tokoh
  • Pelaku utama
  • ideologi Nazi
  • Elemen awal
  • Akibat
  • Peringatan
Elemen awal
Akibat
Peringatan
  • Hari Peringatan
  • Museum dan memorial
  • Akademis
  • Orang Baik dari Berbagai Bangsa
  • Buku-buku Yizkor